Selasa, 27 September 2011

Sophie Ellis-Bextor: Aku Tak Dapat Hidup Tanpa Lipstik ♥

Nama Sophie Ellis-Bextor mulai meroket tahun 2001 berkat sejumlah lagu hits seperti "Take Me Home", "Murder On The Dancefloor", dan "If This Ain't Love". Sampai bertahun-tahun berikutnya, penyanyi kelahiran London, 10 April 1979 ini langsung meraih sejumlah penghargaan dan berhasil menjual jutaan kopi albumnya di seluruh dunia.

Namun Sophie bukan hanya dikenal sebagai salah satu ratu di industri dance music. Ia jadi pujaan banyak wanita di seluruh dunia berkat kecantikannya yang klasik, kulitnya yang mulus terawat, dan penampilannya yang selalu terjaga dengan baik. Ibu dua anak ini pun kini tercatat sebagai brand ambassador sebuah produk kosmetik ternama, berdampingan dengan supermodel Kate Moss.


Sebelum tampil di Java Soulnation Festival 2011 hari Minggu (25/9) lalu, Sophie sempat berbincang dengan Yahoo! Indonesia OMG. Bukan hanya musik dan karir yang jadi topik pembicaraan, tapi juga soal rahasia di balik kulit putih mulusnya yang tersohor.

Hai, Sophie! Selamat datang kembali di Jakarta. Kamu sudah lihat banner-banner di sepanjang jalan? Mereka salah tulis nama depan kamu jadi "SHOPHIE."
Oya? Hahaha... Orang-orang selalu salah menulis namaku. Kalau aku marah setiap namaku ditulis salah, capek juga. Biasanya yang salah tulis adalah nama belakang. Mereka menambahkan huruf E di akhir Ellis. Baru kali ini yang salah tulis adalah nama depan. Tapi, salah tulis nama buatku sudah biasa. Hahaha...

Bagaimana rasanya kembali ke Jakarta dan main di festival sebesar Java Soulnation?
Senang sekali bisa kembali di sini. Menurutku main di festival adalah cara terbaik untuk kembali ke Jakarta setelah sepuluh tahun, karena aku bisa jadi bagian dari sesuatu yang sangat besar dan memuaskan banyak orang. Mudah-mudahan saja penonton masih ingat lagu-lagu lamaku.

Menurutmu apakah kamu sudah sukses sebagai musisi? Apa indikator kesuksesan buatmu?
Aku masih di sini dan masih bermusik, itu hal yang paling penting. Waktu muda dulu aku sering ditanya, apa yang mau kamu capai di dunia musik? Tapi kita nggak punya kontrol terhadap hal itu, semuanya ada di tangan Tuhan. Jadi aku merasa sangat beruntung sampai sekarang masih diberi kesempatan untuk berkarya.

Semakin banyak penyanyi perempuan saat ini. Apa pendapatmu?
Zaman sekarang kita punya banyak sekali pilihan penyanyi perempuan, apalagi sekarang musik pop sedang berjaya. Aku sudah menonton konser Beyonce, dia hebat sekali. Lady Gaga juga seorang bintang pop yang luar biasa. Adele, aku suka albumnya yang sangat emosional. Aku sangat mendukung hal ini. Industri musik itu sangat berat bagi perempuan, jadi musisi-musisi perempuan seharusnya jangan saling menjatuhkan, tapi saling mendukung.

Menurut kamu, apa aspek yang terpenting dari sebuah lagu dance?
Kombinasi antara lirik dengan beat. Musik dance itu beat-nya sangat berat, jadi dia membutuhkan lirik yang sangat spesifik supaya musiknya bisa merefleksikan emosi. Liriknya macam-macam, bisa tentang perasaan sangat-sangat bahagia, sangat-sangat menginginkan seseorang, sangat-sangat sedih, pokoknya harus dramatis.

Adakah ambisimu di dunia musik yang belum tercapai?
Aku sudah lama berkecimpung di dunia musik dance, sekarang rasanya ingin mencoba sesuatu yang lain. Aku ingin sesuatu yang menantang, mungkin melakukan sesuatu yang musiknya tidak terlalu "diproses". Sesuatu yang "mentah", tapi masih bisa membuat orang berdansa.




Apa yang membuatmu memutuskan untuk membuat tatto?
Aku membuat tatto tak lama sebelum menikah. Waktu umurku 6 atau 7 tahun, ibuku juga membuat tatto. Jadi aku berpikir, suatu hari nanti jika saatnya sudah tepat, aku mungkin akan membuat tatto. Dan saat itu rasanya tepat, aku akan menikah, aku punya bayi.

Ada niat untuk membuat tatto lagi?
Sempat terpikir sih, tapi aku cukup puas dengan satu tatto ini.

Sulitkah jadi musisi sesukses kamu sekaligus juga jadi seorang ibu?
Saya sudah cukup lama jadi musisi merangkap ibu. Anak sulung saya umurnya sudah tujuh tahun. Berkeluarga membuat saya lebih fokus dalam bekerja, lebih termotivasi untuk bekerja keras. Saat aku meninggalkan rumah, meninggalkan keluarga untuk bekerja, rasanya sayang sekali kalau aku malah bermalas-malasan. Jadi saat tak di rumah, aku bekerja lebih keras.

Siapa idolamu dalam bermusik?
Waktu kecil aku suka Madonna. Dia sangat luar biasa. Tapi beranjak remaja, aku mulai mendengarkan britpop, band-band seperti Blur, Pulp, Oasis. Sampai sekarang pun aku masih mendengarkan mereka.

Adakah make-up andalan yang tak bisa kamu tinggalkan?
Sepertinya lipstik, karena kulitku pucat sekali. Dengan lipstik, aku bisa membuat wajahku lebih terlihat merona. Efeknya besar sekali untuk wajahku.

Menurut kamu, sepenting apa sih make-up bagi perempuan?
Make-up adalah alat. Tentu saja aku bisa keluar rumah tanpa mengenakan make-up sama sekali, bagiku itu tak masalah. Tapi make-up bisa menjadi aksesori yang membuat perempuan lebih percaya diri. Apalagi sebagai seorang penghibur, aku membutuhkan make-up supaya bisa lebih menghayati karakterku di atas panggung.

Kulitmu indah sekali. Apa ada perawatan tertentu yang kamu lakukan untuk merawatnya?
Aku sebetulnya contoh buruk untuk hal ini. Ibuku sampai sekarang masih sering memarahiku karena aku lupa cuci muka sebelum tidur. Memang bandel sih, karena aku merasa make-up di wajahku terlihat lebih bagus keesokan harinya. Hahaha... Tapi yang terpenting dalam merawat wajah adalah jangan sampai terjebak dengan kebosanan. Cobalah hal-hal baru. Aku selalu memakai pelembap yang berbeda-beda, produk yang berbeda-beda. Apa saja yang ada, aku pakai. Aku tak terpaku pada satu merek. Itu kan hanya make-up, kalau cocok - teruskan, kalau tidak - tinggalkan.
http://id.omg.yahoo.com/blogs/blog-editor/sophie-ellis-bextor-aku-tak-dapat-hidup-tanpa-lipstik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar