Suara deburan
ombak itulah yang seakan-akan mengajakku untuk kembali lagi ketempat ini. Aku
selalu merindukan keindahan pantai ini. Seandainya ku diberikan uang yang cukup
melimpah, mungkin ku akan membangun sebuah rumah impian dipinggir pantai ini.
Keramahan pedagan di pinggir pantai ini tak pernah kulupakan. Kadang saat
menunggu antrian mandi aku selalu menyempatkan diri untuk sedikit bercengkrama
dengan mereka. Senyum itu tak pernah hilang dari wajah mereka.
Tempat ini
sangatlah cocok jika ingin bernostalgia mengenai pantai kuta tempo dulu. Tak
banyak yang berubah sejak pantai ini mulai dipromosikan keluar daerah, pedagang
masih ramah, harga yang ditawarkan tidak naik, dan tentu kebersihannya masih
terjaga.
Masalah yang
timbul ketika sebuah pantai sudah mulai dipromosikan keluar adalah belum adanya
sistem yang mengatur tentang pengelolaan kebersihan. Percuma saja bukan jika
sebuah pantai sudah dipromosikan, mulai banyak pengunjung tetapi kebersihannya
tidak terjaga. Pengunjung tentu akan berfikir 2x bukan untuk kembali ke pantai
yang sama?
Saat berada
dipantai ini, hanya sedikit biaya yang akan anda keluarkan. Biaya parkir, biaya
sewa gubuk (jika anda ingin menyewa) dan biaya pembelian kelapa muda. Anda bisa
membayangkan nikmatnya berada dibawah gubuk dengan menikmati sebuah es kelapa
muda asli. Oh anda tidak perlu berjalan kembali ke para pedagang untuk memesan
es kelapa muda. Nantinya akan ada pedagang yang menghampiri anda ketika anda
sedang beristirahat dibawah gubuk tersebut. Dan es kelapa muda itu akan diantar
pula ke tempat anda. Begitu nyamannya kan?
Biaya untuk
parkir hanya berkisar antara 1000-5000 rupiah, sewa gubuk 5000 rupiah dan es
kelapa muda hanya 4500-6000 rupiah. Dengan modal kurang dari 20.000 saja anda
sudah mendapatkan keindahan pantai ini bukan?